Rancang Bangun Alat Sederhana Gerak Proyektil

Pradita Adnan Wijaya, Umar Fauzi, Fourier Dzar Eljabbar Latief, M. Thoha Firdaus

    Gerak proyektil didefinisikan  segabai gerak suatu benda yang diberi kecepatan awal, kemudian menempuh lintasan yang arahnya sepenuhnya dipengaruhi oleh percepatan gravitai dan hambatan udara. Persamaan mengenai gerak proyektil yang ditunjukan pada [ersamaan I ( pada ruang hampa ) dan 2 (dengan memperhitungkan hambatan udara) [I]/

m merupakan masa partikel (kg),  merupakan percepatan grabitasi (m/s^2), t merupakan waktu (s), dan  merupakan koefisien hambatan  udara atau drag. Vektor gerak proyektil dapat dilihat pada gambar berikut.
     Selain itu ada gerak proyektil di kondisi vakum ( Hampa Udara ) dan gerak proyektil dengan memperhitungkan Drag.

    Untuk mempermudah pemahaman mengenai gerka proyektil  diperlukan media pembelajaran berupa alat eksperimen gerak proyektil yang terjangkau dan dapat mudah dioperasikan oleh siswa. saat ini, alat praga yang ada merupakan buatan luar negeri, seperti produk dari PASCO[3] dan  VERNIER[4] yang harganya cukup mahal. Oleh karena itu, Pembuatan alat eksperimen sederhana mengenai gerak proyektil perlu dilakukan.

- Rencana Alat

    Desain Alat 
    Metode Eksperimen 
Teknik pengambilan data-eksperimen gerak proyekyil untuk menguji kinerja alat digambarkan sebagai berikut. 
Penelitian diawali dengan penentuan nilai parameter yaitu sudut dan tekanan yang tetap. Analisis video luncuran gerak proyektil di laboratorium menggunakan software Tracker. Kemudian dibandingkan dengan hasil simulasi numerik menggunakan Visual Basic For Applications (VBA) pada Microsoft Excel menggunakan parameter kecepatan (V0), sudut (θ), dan massa proyektil (m).

    Hasil dan Pembahasan yang didapat

    Alat belum terkalibrasi dengan sempurna. Dari alat yang masih dalam tahap pengembangan, tingkat presisinya masih rendah. Hal ini dikarenakan  pressure gauge dan protactor yang digunakan masih dalam sistem analoh, sehingga pembaca nilai yang terukur menjadi kurang akurat. Disamping itu, ball valve (trigge/ kran) yang digunakan masih memberikan pengaruh proses pada proses keluar udara.

    Saran Pengembangan 

    sebaiknya bagian alat yang berupa angle protactor dan pressure gauge diganti menggunakan sistem digital agar pembacaannya lebih akurat. Selain itu, trigger yang berupa kran ball valve juga sebaiknya diganti dengan trigger otomatis seperti model solenoida valve. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalkan efek goncangan dan menjaga stabilitas tekanan yang akan mendorong luncuran proyektil.

Kesimpulan 

    Alat eksperimen gerak proyektil yang dihasilkan telah berhasil menunjukkan kinerjanya sebagai media pembelajaran gerak proyektil. Hasil ujicoba kualitas alat menunjukkan bahwa kinerja alat belum maksimal. Hal ini terlihat dari inkonsistensi data yang dihasilkan ketika ujicoba peluncuran proyektil dengan kondisi awal (tekanan dan sudut luncuran) yang sama ternyata memberikan hasil kecepatan awal ( 0 v ) dan jarak luncuran (R) yang berbeda

oleh : Teguh Ismail Prawiro Faturahman

Sumber :


    

    


Komentar

Postingan populer dari blog ini